Oleh Penulis:Efendy
Disinyalir SINDIKAT atau kelompok Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) ini bergerak hampir diseluruh wilayah Indonesia yang miliki Potensi Emas. Diduga Kuat Modus Operandinya (MO), masuk bekerja sama dengan PEMDA, PENGUSAHA LOKAL oknum APARAT TNI/POLRI dan KELOMPOK MASYARAKAT PRAGMATIS, menawarkan sistem bagi hasil untuk membuat mereka mendapatkan PROTECTION yg KUAT.
Baca juga:
Tony Rosyid: Plus Minus NU Dukung Anies
|
Dengan Modal Uang dan Data Tilok Potensi Tambang, kelompok PANDALIS ini, beroperasi dengan target waktu yang tdk pasti bisa 2 bln, 1 tahun, semua tergantung kondisi di lapangan. Selama tdk ada kendala yang serius (Penolakan Warga), maka operasinya PETI akan terus lanjut dan itu merupakan keuntungan bagi mereka. Pengusaha Lokal yang bekerja sama ikut menikmati hasil dari Tambang HARAM, begitupun Mereka yang terlibat dalam PERMUFAKATAN JAHAT.
Kelompok PANDALIS atau Perusak ini, SDH menjalankan operasinya sejak Tahun lalu sampai saat ini, tanpa Izin dan Hukum Negara lumpuh di hadapan mereka. Dengan hitungan produksi kurang lebih 1, 5 ons/talang/hari x 25 talang yang beroperasi, maka dihasilkan 37, 5 ons/hari, sebulan hasil rampokan meraka mecapai 1.125 ons atau setara dengan 112, 5 Kg emas. Jadi kalau dihitung lama operasinya sdh berjalan 5 bln, maka hitunglah berapa Kg emas hasil rampokan dari SDA Buol yang mereka ambil dan ketika mereka mendapat tekanan yg mengharuskan mereka untuk berhenti, mereka akan siap dan langsung berhenti dengan menyisahkan kondisi hutan dan sungai yang telah rusak untuk KITA.
Sungai TABONG ramai diperbincangkan dan pemberitaan berseliweran di media-media dimana para oknum Pejabat tampil seolah menjadi yang paling peduli namun tak merubah Keadaan yg ada. Saya yakin kalau PEMPROV, TNI/POLRI dan PEMDA, serius mau Hentikan dan menutup Praktek Tambang Ilegal itu saat ini, maka seketika juga Aktifitas Tambang itu Berhenti. Tapi apakah itu akan dilakukan rasa-rasanya mustahil buktinya sedang sejak Tahun lalu sampai dengan hari ini kegiatan Tambang Ilegal itu Jalan.
Akhirnya...., Kalau Masyarakat peduli atas kondisi Sungai TABONG dan tidak setuju terhadap adanya Penambangan Ilegal yang telah memberikan dampak terhadap beberapa desa yang ada di Kecamatan Tiloan dan Bukal, maka Perjuangan Seriuslah yang bisa kita hapakan untuk menghentikan dan menutup BISNIS HARAM di SUNGAI TABONG.
#salamlestari#savesungaitabong#stopbisnisharam